Mengenal Penyakit Neurofibroma

Mengenal Penyakit Neurofibroma

Mengenal Penyakit Neurofibroma - Neurofibroma adalah benjolan (tumor) yang berisi jaringan saraf dan bersifat jinak. Neurofibromatosis (NF) atau disebut juga sindrom neurokutan (neuro = syaraf, kutan = kulit) adalah suatu kelainan genetika pada system syaraf yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan jaringan syaraf. Kelainan ini bisa menjadi tumor dan menyebabkan abnormalitas-abnormalitas terutama pada kulit dan tulang. Karena kelainan ini bisa tumbuh menjadi tumor, maka NF dikategorikan sebagai tumor, yang disebut Neurofibroma. Ada 2 tipe NF, yaitu NF1 yang lebih umum dan “ringan” dan NF2 yang lebih jarang dan tingkatannya bisa dikatakan parah.

Penyebab Neurofibroma

Penyebab Neurofibroma pastinya karena adanya mutasi pada gen, ini terjadi pada kedua tipe. Pada NF1, gen yang bermutasi ada di kromosom 17, sedangkan pada Neurofibroma2 di kromosom 22. Penderita penyakit neurofibroma kebanyakan dari faktor keturunan (dari kedua orangtuanya), namun sekitar 30% kasus ternyata penderita NF tidak memiliki orang tua atau riwayat keluarga yang memiliki penyakit Neurofibroma pula. Artinya penyakit ini mereka dapatkan karena tubuh mereka mengalami mutasi gen secara individual dan tidak selalu bawaan lahir. Yang pasti tetap saja mereka yang menderita Neurofibroma akibat mutasi gen individual, bisa menurunkan penyakit ini pada keturunannya kelak.
Penyakit neurofibroma memang mungkin bermutasi menjadi kanker, tapi tingkat kejadiannya sangat kecil (3-5%). Penanganan penyakit ini lebih ke mengatasi gejala-gejalanya. Misalnya, kemungkinan adanya abnormalitas pada pembentukan tulang dapat diminimalisir jika penyakit ini bisa dideteksi saat penderita masih dalam usia pertumbuhan (anak-anak). Tumor yang tumbuh juga bisa dibuang lewat operasi. Kecuali jika penyakit ini telah meningkat menjadi kanker, maka pengobatannya seperti layaknya penyakit kanker.

Gejala-Gejala Penyakit Neurofibroma

Berikut adalah beberapa tanda dan gejala penyakit neurofibroma yang mungkin timbul:
  • Ciri-ciri mereka yang menderita penyakit neurofibroma salah satunya adalah adanya bercak-bercak coklat yang disebut ‘café-au-lait’ pada kulit. Gejala ini bisa terlihat sejak usia kanak-kanak kira-kira diameter 1/4 inci. Jika bercak ini disertai dengan adanya tumor di kulit atau di bawah kulit, dan nodul Lisch, yaitu tumor jinak yang sangat kecil di iris (bagian hitam mata) maka bisa dipastikan orang tersebut menderita neurofibroma, karena nodul Lisch hanya akan ada pada penderita penyakit neurofibroma. Abnormalitas pada tulang, seperti penipisan atau pertumbuhan berlebih dari tulang lengan atau tulang kaki bawah, tulang punggung yang melengkung (scoliosis) atau abnormalitas pada tulang-tulang lain juga bisa mengindikasikan adanya penyakit neurofibroma.
  • Penyakit neurofibroma dapat muncul di beberapa bagian tubuh, misalnya di bawah kulit atau dapat timbul di tulang. Lokasi biasanya di badan, tangan, maupun kaki.
  • Benjolan di bawah kulit tumbuh secara lambat, kadang terasa nyeri atau seperti terkena sengatan listrik.
  • Biasanya tidak menimbulkan gangguan saraf.
  • Kadang-kadang tertutup bercak-bercak kulit kehitaman (terkenal dengan istilah cafe-au-lait spot)
  • Dapat muncul pada segala usia, biasanya timbul antara usia 20-30 tahun.
  • Jika diperiksa di bawah mikroskop, makan sel yang ditemukan berjenis sama dengan sel saraf.

Komplikasi Neurofibroma

  • Kejadian penyakit neurofibroma dapat berulang.
  • Berbentuk kurang bagus, biasanya menggelayut (menarik ke bawah) kelopak mata, hidung, mulut, dan sebagainya sehingga mungkin perlu konsultasi dengan dokter bedah plastik untuk terapi lebih lanjut.
  • Terdapat kecenderungan untuk menjadi ganas.

Jenis Terapi Penyakit Neurofibroma

  • Umumnya dibiarkan jika tidak mengganggu.
  • Dilakukan pembedahan jika hanya ditemukan satu benjolan pada penyakit neurofibroma.
  • Jika ditemukan banyak benjolan, diperlukan persipan lebih matang untuk pembedahannya (eksisi paliatif), untuk menilai lebih lanjut saraf yang mungkin terlibat.
  • Bila penyakit neurofibroma tidak mengenai serabut saraf besar, saraf yang mengandung tumor biasanya dioperasi. Bila terkena serabut saraf besar maka, maka tumor dipisahkan dari serabut saraf lalu kemudian diangkat atau dibiarkan bila tidak ada keluhan.
Demikian informasi mengenal penyakit neurofibroma secara singkat.

Waspadai Gejala Kanker Nasofaring

Waspadai Gejala Kanker Nasofaring

Waspadai Gejala Kanker Nasofaring - Kanker memang sejenis penyakit yang harus betul-betul diwaspadai dan diberikan penanganan yang maksimal. Kanker dimulai ketika terjadi mutasi gen yang mengakibatkan sel normal mengalami pertumbuhan di luar kendali, kemudian menyebar ke area sekitar dan akhirnya menyerang jaringan atau organ tubuh yang lainnya. Kanker sendiri banyak jenis dan ragam, salah satunya ialah kanker nasofaring. Kata “kanker” bagi siapapun pastinya menjadi kata yang sangat menyeramkan dan menakutkan. Karena menurut pengalaman dan yang banyak orang ketahui bahwa penyakit kanker adalah penyakit yang sulit untuk disembuhkan dan perlu perjuangan keras untuk mengatasinya.

Gejala Kanker Nasofaring

Adapun yang menjadi gejala umum ketika seseorang terserang kanker nasofaring ialah sebagai berikut:
  1. Air liur yang mengandung darah.
  2. Terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening yang mengakibatkan timbulnya benjolan di leher.
  3. Mengalami hidung tersumbat.
  4. Keluarnya darah dari lubang hidung.
  5. Terjadinya gangguan pendengaran.
  6. Sering mengalami sakit kepala.
  7. Kerap terkena infeksi pada telinga.
Jika Anda merasa sering mengalami beberapa ciri yang mengarah pada kemungkinan besar timbulnya kanker nasofaring, waspadalah dan segera mengonsultasikannya dengan pekerja medis.

Penyebab Kanker Nasofaring

Penyebab kanker nasofaring belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor yang disinyalir kuat menjadi penyebab kanker nasofaring diantaranya: ras, usia seseorang, makanan yang diasinkan, keturunan, merokok, dan juga konsumsi alkohol.

Kanker jenis ini memang masih kalah popularitasnya dibandingkan kanker-kanker lainnya yang dianggap lebih mengerikan seperti kanker hati, kanker otak, dan lainnya. Namun, dari tahun ke tahun, terdapat peningkatan angka kejadian kanker nasofaring yang tentunya harus diwaspadai semua pihak.
Waspadai gejala kanker nasofaring setiap saat.
Sekilas Apa Penyebab Asam Urat Dan Pencegahannya

Sekilas Apa Penyebab Asam Urat Dan Pencegahannya

Sekilas Apa Penyebab Asam Urat Dan Pencegahannya - Asam urat adalah hasil metabolisme ikatan kimia yang mengandung nitrogen yang terdapat dalam asam nukleat yang disebut purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu.
Oleh sebab itu, setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen. Asupan yang masuk ke tubuh juga akan memengaruhi kadar asam urat dalam darah.
Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul dan mengkristal pada persendian dan pembuluh darah kapiler sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.

Apa Penyebab Asam Urat

Asam urat diproduksi oleh tubuh sehingga keberadaannya normal berada di dalam urin dan darah. Namun, kadarnya yang berlebihan dapat menjadi sumber penyakit dalam tubuh. Berikut ini adalah faktor-faktor penyebab asam urat dalam darah meningkat:
  1. Pembuangan asam urat yang berkurang. Pada manusia normal, 18-20% dari asam urat yang hilang dipecah oleh bakteri menjadi CO2 dan amonia (NH3) di usus dan dikeluarkan melalui feses. Melalui darah, asam urat juga dikeluarkan dari tubuh. Darah membawa asam menuju ginjal untuk dikeluarkan bersama urin.
  2. Konsumsi makanan yang mengandung purin yang tinggi. Contoh makanan dengan kandungan purin tinggi adalah makanan laut (udang, kerang, dan kepiting), jeroan (hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru, dan otak), kacang-kacangan kering beserta olahannya, melinjo dan produk olahannnya, minuman beralkohol, keju, susu, telur, kaldu kental, buah-buahan seperti durian, avokad, nanas, dan air kelapa, dan sayuran seperti daun bayam, daun singkong, kangkung, asparagus, buncis, brokoli.

Pencegahan Asam Urat

Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5-7 mg/dl dan pada perempuan 2,6-6 mg/dl.  Untuk mengontrol kadar normal asam urat dalam tubuh, Anda perlu melakukan kontrol pada makanan yang dikonsumsi.
Hindari makanan yang mengandung purin yang tinggi seperti jeroan. Konsumsi jeroan memperberat kerja enzim hipoksantin untuk mengolah purin. Akibatnya, banyak sisa asam urat di dalam darah yang berbentuk butiran dan mengumpul di sekitar sendi sehingga menimbulkan rasa sakit.
Disamping itu, konsumsi makanan yang mengandung lemak juga sebaiknya dikurangi. Karena konsumsi lemak yang berlebih dapat menghambat pengeluaran asam urat dalam tubuh. Dianjurkan untuk banyak minum air putih untuk membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.

Demikian sekilas apa penyebab asam urat dan pencegahannya