Meskipun Punya Payudara Ukuran 36, Jangan Lupa Selalu Rutin Pemeriksaan Sadari

Benjolan Kanker Payudara
Bukan rahasia lagi bagian payudara merupakan organ spesial milik seorang wanita dewasa sebab akan berpengaruh besar pada penampilan dan kepercayaan dirinya. Apalagi bila ditunjang dengan tinggi badan ideal dan bentuk payudara indah yang dimiliki tentu akan membuatnya tampil sempurna di hadapan pria. Memiliki ukuran payudara ideal dengan bentuk tubuh seperti payudara ukuran 36, 34 dan lainnya tentu sedikit banyak membahagiakan pemiliknya. Namun demikian kebahagiaan itu membuat lupa selalu rutin melakukan pemeriksaan sadari. Seberapapun bentuk ukuran payudara ideal Bunda, menjadi tak berarti bila terlambat mendeteksi adanya tanda kanker payudara (ca mammae).

Apalah artinya memiliki payudara ukuran 36 yang sempurna atau payudara ukuran 34 bahkan payudara ukuran 32 bila pada kenyataanya salah satu organ sensitif itu dibiarkan begitu saja, tanpa perawatan kesehatan dan kecantikannya.

Pentingnya Pemeriksaan Sadari

Mungkin Bunda belum pernah mendengar apa itu pemeriksaan sadari?, Sadari adalah kepanjangan dari Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari). Cara sadari adalah cara mudah memeriksa kesehatan payudara yang dapat dilakukan dari rumah sendiri. Tak perlu menjaga gengsi hanya karena sudah memiliki payudara ukuran 36 yang berhasil menggaet ribuan penggemar, justru memilih membiarkan payudara di pegang orang lain demi sekedar memeriksa ada tidaknya tanda tanda kanker payudara (Ca Mammae). Itu kan daerah sensitif sista?, mengapa tak lakukan cara sadari dari rumah sendiri. Melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin sangat bermanfaat agar dapat sedini mungkin mencegah dan memberikan solusi alami bila ditemukan tanda tanda kanker payudara atau tumor mamae. Sayang kan bila pada payudara ukuran 36 Bunda tak terdeteksi sejak dini dan tiba - tiba sudah memiliki gejala kanker payudara stadium 3 misalnya. Semoga tak terjadi yang demikian.

Cara Sadari dari Rumah Sendiri

Jangan lagi hiraukan kesehatan dan kecantikan payudara, saatnya berubah mulai sekarang. Disamping kanker serviks, kanker leher rahim, wanita mempunyai resiko besar untuk terkena kanker payudara (Ca Mammae) pada organ intim yang satu ini. Oleh karena itu dianjurkan agar Bunda bisa melakukan pemeriksaan payudara sendiri (sadari) agar dapat mendeteksi dini penyakit mematikan tersebut. Cara sadari dari rumah dapat dilakukan oleh wanita dewasa yang sudah berusia minimal 20 tahun, apalagi bila organ intim itu sudah tumbuh menjadi payudara ukuran 36 namun usia masih dibawahnya. Dianjurkan bagi Bunda untuk melakukannya sendiri karena pasti lebih mengenal bentuk payudara normalnya, agar mudah mengenali bila ditemukan benjolan atau hal yang tidak normal pada payudara sendiri.

Bunda bisa melakukan pemeriksaan sadari ini pada hari ke 5 - 7 setelah datang bulan, saat dimana kondisi payudara tidak mengeras, membesar, atau nyeri lagi. Sedangkan bagi wanita yang telah menopause, atau tidak datang bulan lagi, boleh melakukan pemeriksaan sadari kapan saja, dan disarankan cara sadari dilakukan setiap awal atau akhir bulan. Berikut adalah tahapan pemeriksaan sadari:
  1. Menghadap cermin, amati bentuk payudara ukuran 36 Bunda. Pastikan bahu lurus sejajar, dan letakkan tangan Anda di pinggang. Perhatikan ada tidaknya perubahan bentuk, ukuran, dan warnanya. Perubahan - perubahan yang mungkin ditemukan seperti kerutan, benjolan, lekukan, posisi puting yang tidak normal, atau struktur kulit yang tidak normal (merah, kasar, berkerut), atau bahkan nyeri.
  2. Angkatlah kedua lengan Bunda untuk melihat ada tidaknya kelainan bentuk payudara ukuran 36 Bunda lagi. Lihatlah apakah kedua payudara terangkat bersama-sama.
  3. Tekan perlahan permukaan payudara Bunda dengan ujung jari, dan rasakan apakah ada benjolan. Rabalah perlahan sesuai dengan pola gerakan berikut: melingkar, dari atas ke bawah, dari tengah ke samping, sampai area ketiak. Lakukan langkah ini pada kedua payudara.
  4. Dengan gerakan tersebut perhatikan pula apakah ada benjolan di ketiak sakit bila ditekan. Lakukan langkah ini pada kedua payudara.
  5. Selain pola melingkar, Bunda juga bisa melakukan pola diagonal.
  6. Payudara ukuran 36, tentu mempunyai puting yang agak besar. Cobalah Bunda pijat/pencet puting Bunda secara perlahan, lihatlah apakah ada keluar cairan berwarna putih, atau kekuningan, atau bahkan darah.
Selain dengan berdiri, cara pemeriksaan sadari dapat dilakukan dalam keadaan berbaring. Ganjallah separuh punggung Bunda dengan bantal, yaitu sisi belakang dari payudara yang mau diperiksa. Taruhlah tangan Anda dibelakang kepala. Lalu gunakan ujung jari tangan Bunda yang untuk memeriksa.

Jika Bunda menemukan benjolan atau kelainan pada payudara ukuran 36 Bunda disaat pemeriksaan sadari, konsultasikan pada dokter ahli, untuk menemukan masukan apa yang harus dilakukan. Bila dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan penunjang seperti mammografi atau ultrasonografi agar Bunda lebih yakin maka lakukanlah. Bila sudah cukup segeralah lakukan tindakan pengobatan cara alami atau apa yang Bunda rasa paling tepat.

Periksa Benjolan Di Ketiak Sakit Bila Ditekan, Pastikan Bukan Tumor Mamae

Benjolan di Ketiak
Jangan buru - buru panik bila Bunda menemukan benjolan di sekitar payudara. Tidak semua benjolan di sekitar payudara itu menandakan kanker. Pada beberapa kasus, benjolan ini adalah kondisi atau tumor mamae jinak yang umumnya tidak berbahaya. Namun pada beberapa orang langsung kaget dan merasa panik dengan kanker atau tumor ketika menemukan benjolan di ketiak sakit bila ditekan atau disentuh. Padahal ada banyak kondisi medis lain selain tumor mamae atau kanker payudara yang bisa menyebabkan munculnya benjolan di ketiak.

Infeksi bakteri yang merugikan (bakteri patogen) juga bisa jadi penyebab benjolan di ketiak. Infeksi di sekitar ketiak akibat penggunaan sabun crystal antiperspirant aatau deodorant yang terlalu sering menghalangi munculnya kelenjar keringat, sehingga kuman tertanam dibawahnya akibatnya terjadi infeksi, keluar berbentuk benjolan di ketiak sakit bila ditekan atau berupa bisul tepat di bawah kulit.

Jika Bunda menemukan benjolan di ketiak sakit bila ditekan, disertai warna merah juga tumbuh (ukuran berubah), belum tentu itu gejala tumor mamae atau kanker payudara karena infeksi juga bisa menyebabkan terjadinya benjolan di ketiak.

Tips Menentukan Berbahayakah Benjolan di Ketiak Bunda?

Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan bila Bunda panik dan ragu - ragu saat menemukan benjolan di ketiak sakit bila ditekan.
  1. Lama Benjolan. Perhatikan sudah berapa lama benjolan di ketiak tersebut, masih baru atau sudah lama?, mengalami perubahan bentuk atau ukuran tidak? Bila benjolan di ketiak itu memiliki ukuran sama dan di tempat yang sama mungkin itu hanya jaringan parut saja. Benjolan tumor mamae atau yang bersifat kanker ukurannya akan tumbuh lambat, kadang menghasilkan benjolan sekunder lainnya di sekitar benjolan pertama.
  2. Perhatikan Ciri Ciri Benjolan di Ketiak. Apakah benjolan itu berwarna merah? apakah benjolan di ketiak sakit bila ditekan? sangat menyakitkan? Bila benjolan mudah digerakkan, sedikit nyeri dan lembut biasanya itu terjadi karena infeksi kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening yang bengkak adalah sebagai akibat dari pertempuran seperti akibat infeksi virus herpes zoster, cacar air atau akibat gigitan serangga hingga sayatan pisau cukur.
    Sementara bila itu tumor mamae atau kanker biasanya benjolan di ketiak cenderung lebih keras, tidak bisa berpindah tempat dan tidak sakit bila ditekan.
  3. Ukuran Benjolan. Apakah ada perubahan ukuran dari benjolan di ketiak dari hari ke hari? tumbuh terasa cepat dari hari ke hari? Tumor mamae atau kanker payudara tidak menyebabkan ukuran benjolan tumbuh cepat seperti pada reaksi infeksi, juga tidak menyebabkan warna kemerahan pada kulit.
  4. Kapan Terakhir Suntik Vaksinasi?. Ingat - ingat kembali, kapan Bunda melakukan suntik vaksinasi? Apakah Bunda baru saja melakukannya? sebab beberapa jenis vaksin seperti vaksin rubella, cacar, tifoid, dapat menyebabkan benjolan di ketiak sakit bila ditekan.
  5. Alergi Obat. Apakah Bunda pernah mengalami alergi terhadap obat apapun?, sebab alergi disebabkan beberapa obat seperti penisilin atau yodium dan alergi tersebut dapat memicu terjadinya benjolan di ketiak.
Baca juga: Tanda Kanker Payudara

Itulah beberapa tips yang dapat membantu Bunda mengamati benjolan di ketiak sakit bila ditekan. Namun, bila ditemukan ciri ciri seperti benjolan itu keras dan tidak sakit bila ditekan, berada pada tempat yang tetap atau terhubung dengan benjolan keras lainnya serta ukuran dari hari ke hari berkembang lambat atau cenderung tidak berubah maka bisa jadi itu adalah gejala tumor mamae atau kanker payudara.